SEJARAH
KEPMAWA YOGYAKARTA
Untuk mewujudkan rencana ini, maka dipandang perlu untuk mensosialisasikan kepada seluruh pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Wajo yang ada di Yogyakarta, baik secara geologis maupun secara territorial, maka diadakan pertemuan yang dilaksanakan di Wisam Sawerigading sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal :
(Keluarga Pelajar Mahasiswa Wajo)
Assalamu’alaikum Wr. Wb....
Penelusuran sejarah yang dimaksud adalah sebuah upaya pencarian titik terang tentang kelahiran KEPMAWA.
Mencermati realitas yang ada, bahwa kehadiran pelajar dan mahasiswa ke Yogyakarta (kota pelajar), dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, khususnya dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, sehingga diperlukan suatu wadah untuk menghimpun diri dan nantinya dapat dijadikan sebagai media komunikasi dan silaturahmi antara mereka.
Ide dari pembentukan Komunitas anak Wajo dari dulu sebenarnya sudah ada, namun hanya sebatas ide. Pada tahun 1998 saya dan saudara Elfrianto mencoba mencari tau anak-anak Wajo yang di Yogyakarta namun begitu sulit dan hal ini kendala dari berbagai macam.
Namun pada awal 2000 datang bersilaturahmi saudari Fatmawati Wahab ke Wisma Saweigading, dan hal ini membawa titik terang untuk terbentuknya suatu wadah orang wajo di Yogyakarta, karena memperkenalkan Saudara Ka Ansar S.Pd dan secara kebetulan beliau mempunyai berniat untuk membentuk wadah tersebut, sehingga hal ini bisa terwujud, maka saudara Ka Ansar S.Pd mengundang kami untuk membicarakan hal ini tepatnya di pemondokan Ka Ansar S.Pd., di Kuningan, Blok F No. 7, sebuah kost kecil beruuran 2x3 m dimana pada saat itu saudara Ka Ansar S.Pd sedang menempuh S2 di UGM.
Pertemuan yang dilaksanakan apda tanggal 20 Maret 2000, setelah shalat Idul Adha, yang dihadiri oleh empat orang diantaranya :
- Andi Agus Salim Aj, SPd, SPd., M.Hum. Yang sekarang Dosen UNM (S2 lulusan UGM)
- Ansar SPd.
- Baso Syafaruddin Parawansa (Mahasiswa IST AKPRIND Yk)
- Fatmawati Wahab (Mahasiswi AMP YKPN)
Dari pertemuan tersebut dihasilkan perlunya ada wadah yang komunikasi yang dapat menghimpun para pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan sebagai media untuk Saling tukar pikiran dan mempererat hubungan kekeluargaan didaerah rantauan dan akhirnya disepakati wadah tersebut dengan nama HIPERMAWA Cabang Yogyakarta, dengan dasar pemikiran Bahwa dengan menggunakan nama ini akan lebih mudah berkomunikasi dengan Pemda Wajo, karena selama ini (Pada waktu itu), organisasi kemahasiswaan yang diakui eksistensinya oleh Pemda Wajo hanyalah HIPERMAWA yang ada di Makasar dan Visi dan Misi kami pada saat itu.
Visi (tujuan)
Meningkatkan SDM yang siap pakai (handal), yang berkualitas, mampu untuk bersaing sesuai dengan bidang masing-masing, yang inovatif, kreatif, produktif serta pengembang intelektualitas di bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) dan Iman dan Taqwa (IMTAQ), serta penguasaan bahasa Asing.
Misi
- Berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang mendorong peingkatan SDM dan Mengadakan forum ilmiah
- Mengadakan Silaturahmi untuk meningkatkan tali persaudaraan sebagai media informasi dan Komunikasi IPTEKS
- Memberikan Motivasi untuk menguasai bahasa asing
1. Kamis Tanggal 6 April 2000, jam 14.00 WIB
Hasilnya untuk mensosialisasikan belum maksimal dan namanya masih HIPERMAWA cab. Yk., yang dihadiri oleh
Baso S. parawansa, Andi Sugi Ratusila, Fatmawati Wahab, Nurdiana, Luqman, Muh. Natsir (Ketua IKPM Kalbar), Beddu, Elfrianto, dan Ka Ansar S.Pd.
2. Tanggal 23 April 2000 , jam 14.00 WIB
Hasilnya untuk mensosialisasikan belum maksimal dan namanya masih HIPERMAWA cab. Yk., yang dihadiri oleh :
Beddu, Baso S. Parawansa, Syafur Alam (Penerbang), Abdu Masjid (Penerbang) Sunardi, Ka Ansar S.Pd, Luqman dan Nurdiana (Ketua Asrama Putri Kalbar)
3. Tanggal 29 April 2000 , jam 14.00 WIB
Hasil langsung berubah menjadi FPPW, yang dihadiri oleh :
Baso S. Parawansa, Beddu, Andi Sugi Ratusila, Sulhayati Dajafar, Elfrianto, Gazali, Ahmad AW, Abd. Rahman Marsyam, Fatmawati Wahab, Syarul Alam (Penerbang), Supriadi (Penerbang), Ka Sudarsono, Ka Ansar S.Pd.
Pada pertemuan ke-III muncul ide baru untuk mengubah nama HIPERMAWA Cabang Yogyakarta, menjadi Forum Putra-Putri Wajo (FPPW) dengan pertimbangan bahwa jika menggunakan HIPERMAWA, kita nantinya akan mengalami kendala administrasi keorganisasian, yang berarti segala aktifitas keorganisasian akan selalu berhubungan dengan pengurus pusat HIPERMAWA yang ada di Makasar. Ide ini diterima olah forum dan disepakati untuk membentuk tim kerja yang di beri amanah untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pendelegasian organisasi. Dimana pertemuan tersebut dihadiri oleh : Baso Syafaruddin Parawansa, KA Ansar S.Pd, Irawati HAdi (S2 UGM), Andi Sugi Ratusila, Elfrianto, Syarul Alam (Penerbang) yang tempatnya masih di Wisma Sawerigading dan adapun susunan Team Works.
Ketua : Ka Ansar S.Pd.
Sekretaris : Ka Sudarsono
Bendahara : Fatmawati Wahab
Anggota
Baso S Parawansa
Elfrianto
Menindaklanjuti pertemuan Team Works tepatnya Rabu, tanggal 3 Mei 2000, jam 15.00 – 17.30 WIB, di Balai room UGM sayap utara, membahas AD/ART FPPW serta rencana pendeklarasiannya.
Pada tanggal 1 Juli 2000 bertempat di Wisma Sri Raharjo, Kaliurang, wadah ini dideklarasikan dengan nama Keluarga Pelajar Mahasiswa Wajo disingkat KEPMAWA, dengan komposisi pengurus sebagai berikut :
Ketua : Baso Syafaruddin Parawansa
Sekretaris : Ansar SPd.
Bendahara : Sulhayati Djafar
Adapun Sekretaria sementara yang pernah digunakan :
- Kompleks Kuningan F-14 (Pondokan Ka Ansar SPd), semasa namanya HIPERMAWA Cab. Yk.
- Asrama Saweigadig No. 18 (semasa pertemuan 1, 2 dan 3)
- Jl. Monjali, Gg. Mayit No. 4 Tlp. 0274-624685 (Pondokan Ka Fatmawati Wahab), semasa FPPW
- Asrama Sawerigading No. 18 (Semasa akan pendeklarasian)
- Pondokan Sunardi (Sagan)
- Jl. Jagalan No. (Rumah Bapak Drs. H. M. Arief Achmad) Tahun 2000/2001
- Jl. Gajah No (Depan STIYO) tahun 2001/2002
- Jl. Kimangon Sarkono No. 6A sampai sekarang
Inilah sekilas tentang sejarah lahirnya organisasi primodial ini dan apa yang saya tulis ini merupakan catatan dari berbagai kejadian berdasarkan fakta yang ada dan mungkin ada penilaian subyektif, namun bukanlah upaya untuk menonjolkan diri dan mencapai popularitas nama hanyalah penjernihan sejarah yang sesungguhnya.
